(Banyak Baca = Banyak Tahu) + Tahu Banyak



Seperti yang dikatakan Pepatah "Banyak baca, Banyak Tahu", saya suka membaca karena saya ingin mengetahui banyak hal. Tetapi selain itu saya juga ingin menjadi orang orang yang "Banyak Baca, Tahu Banyak" jadi lengkapnya seperti ini nih yang saya mau --->> "Banyak Baca, Banyak Tahu, Tahu Banyak".

Pembukaan aja nih, dalam 2 bulan ini saya lagi  suka banget baca novel2nya Sidney Sheldon, Sandra Brown, dan novel2 sejenisnya lah. saya tertarik dengan novel2 karya mereka karena ceritanya seperti keadaan yang nyata apa adanya, sehingga menghasilkan gambaran yang sempurna ketika saya membacanya. Jadi, bisa menambah wawasan saya tentang banyak hal terjadi diluar sana yang sebelumnya tidak saya ketahui. Seperti bagaimana liciknya seseorang untuk mencapai suatu jabatan gubernur atau presiden, bagaimana seorang wanita bisa menjadi "monster" ketika dikhianati pria, tentang adanya suatu kelompok "freak" yang mengatasnamakan kekuasaan dan keyakinan kelompoknya itu membunuh dan menyakiti orang yang menghalangi mereka, tentang seorang agen CIA yang jujur dan taat akan tugas dimanfaatkan oleh atasan yang mempunyai kekuasaan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dan masih banyak lagi wawasan2 baru yang bisa saya dapatkan setelah membaca karya-karya mereka.




sekarang saya lagi baca 4 Blondes by Candace Bushnell , Morning, noon & night by Sidney sheldon , the Sky is falling by sidney sheldon .


Lanjut ya, apa sih bedanya "Banyak Tahu" dengan "Tahu Banyak"?

Menurut saya, orang yang "Banyak Tahu" disini adalah orang yang banyak mengetahui tentang banyak hal. Kalau diibaratkan itu seperti seorang pelajar/mahasiswa. seorang mahasiswa yang banyak tahu itu akan cenderung banyak mengetahui pelajaran A, pelajaran B, pelajaran C, dan pelajaran lainnya. Jadi, bisa dibilang dia mengetahui semua pelajaran yang diajarkan kepadanya. Namun, dia tidak mengetahui lebih mendalam / mendetail atas masing-masing pelajaran tersebut. Sedangkan orang yang "Tahu Banyak" adalah orang yang mempunyai pemahaman yang mendalam atau tahu betul akan apa yang diketahuinya. Seperti contoh sebelumnya, jika mahasiswa tersebut termasuk ke dalam orang yang "Tahu Banyak", maka untuk pelajaran agama, dia paham betul kenapa kita harus sholat, kenapa kita harus  puasa, dan kenapa kita harus menjauhi larangan tuhan, dsb.  Secara umum, orang yang "Tahu Banyak" ini lebih baik dibandingkan dengan orang yang "Banyak Tahu" karena dia tidak akan gegabah dalam bertindak.

Oleh karena itu, saya ingin menjadi orang yang "Banyak Tahu, Tahu Banyak". "Banyak Tahu" aja tuh gak akan cukup, karena kalau kita gak berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang kita ketahui, hal tersebut bisa menimbulkan kekeliruan dan akhirnya merugikan orang lain juga. 

نَضَّرَ اللهُ امْرَءًا سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٌ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ

"Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang yang mendengarnya." (HR. At-Tirmidziy)


Sayangnya, saat ini masih banyak orang hanya "Banyak Tahu" yang ada disekitar kita. Yaitu orang yang ingin tahu sesuatu yang ujung-ujungnya hanya untuk menghakimi orang lain. Sehingga tidak heran kalau sekarang ini banyak hubungan yang renggang hanya karena pengetahuan yang dangkal tentang seseorang yang lain, tetapi malah digunakan sebagai alat untuk menghakimi orang lain tersebut, seolah-olah dia mengetahui segala-galanya dan lebih baik dari orang lain tsb.

"Banyak orang yang tak segan-segan mencampuri urusan orang lain hanya demi memuaskan hasrat ingin dianggap gaul, smart, dan dihargai oleh orang lain". dimana tanpa dia sadari, orang lain itu tidak suka urusannya dicampuri. padahal kita semua tahu, setiap individu mempunyai kebiasaan dan kegemaran yang berbeda-beda dengan individu yang lain dalam menjalani kehidupan mereka.

Bersikap bijaklah ketika kita mengetahui keadaan orang lain. Kalau kita gak "Tahu Banyak", ya lebih baik gak usah "ngomong" atau "marah-marah", atau "mengolok-olok" orang lain tersebut.

*)saya sangat jengkel ketika didepan saya, atau disamping saya, berkumpullah segerombolan orang dan mulai "membicarakan kejelekan orang lain" secara mencolok dan didepan umum pula, sehingga membuat orang lain yang berada di dekat mereka itu tahu kalau mereka lagi ngomongin orang !! Astaghfirullah yaaa.... tidakkah kita tahu bahwa semua orang punya kekurangan :)