STAN in My Heart

UNFORGETTABLE !!!




jalan menuju bundaran gd. P samping gd. G

gd. G jaman dulu

gd. p jaman dulu

gerbang bintaro STAN jaman dulu

Lapangan A jaman dulu

design gedung jaman dulu

gd. B jaman dulu

bundaran air mancur STAN 

jalanan kampus STAN sekarang

design gedung sekarang

pemandangan kampus STAN tampak depan sekarang

suasana belajar di kelas sekarang

gerbang bintaro STAN sekarang

siluet  senja di air mancur STAN

gd K (baru)

gd. J (baru)

gd. P sekarang

gd. I (baru)




gd C

K T T A


KTTA alias Karya Tulis Tugas Akhir adalah sebuah karya tulis yang disyaratkan untuk disusun oleh mahasiswa D3 STAN tingkat akhir spesialisasi Akuntansi Pemerintah agar bisa lulus dari STAN. karena saya sekarang tingkat 3 semester 6, maka saya dan teman2 punya kewajiban menyelesaikannya nett mulai dari pertengahan maret hingga 18 juli 2011.


Kalau digambarkan,  begini nih kira2 pengalaman saya ketika menyusun KTTA:

Pertama, masing2 mahasiswa diberi pilihan untuk memilih 3 bidang mata kuliah apa yang akan didalaminya untuk KTTA nanti. Dimana keputusan untuk menentukan bidang mana yang akan diperoleh oleh mahasiswa tetap berada ditangan sekretariat kampus. Tetapi, rata2 mahasiswa memperoleh pilihan pertama bidang mata kuliah yang mereka pilih. Walaupun ada juga teman2 yang padahal gak milih sama sekali bidang matkul yang mereka dapatkan, tetapi sekretariat telah menentukan bidang itu terhadap mereka. hmm, apa boleh buat teman2, pada kenyataannya pasti pada bisa nyelesaiin KTTA nya kan :). oh iya, saya dapat Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan.

Kedua, mahasiswa di bagi kedalam kelompok dosbing (dosen pembimbing) nya masing2. Rata2 ada 5-8 anak kayanya. Kebetulan saya mendapat dosbing Bp. Budi Mulyana dengan teman2 sekelompok dengan Dien, Aji, Doti, Ninuk, Doni, Dodi dan Dino. Dari awal penyusunan outline (kalau bikin skripsi namanya "proposal" kali ya) sampai berhasil menyelesaikan revisi2 dari pak Budi Mulyana, hingga akhirnya kita semua mendapatkan TTD Persetujuan pengumpulan KTTA untuk dinilai dari beliau huh,,, benar2 perjuangan ya teman2, tetapi untungnya bapak dosbing kita ini baik banget, bisa ditemui kapan saja di hari kerja, dan kantornya di kampus pula, jadi kita gak ngalamin deh yang namanya perjuangan sampai ngejar2 keluar kota seperti yang dialami beberapa para pejuang KTTA *peaceeee alhamdulillah

Ketiga, setelah mendapat persetujuan dari dosbing, KTTA dikumpul di sekretariat. Lalu kita dibentuk lagi ke dalam kelompok dosnil (Dosen Penilai) masing2. dan ternyata saya dan Dien, terpisah dari kelompok dosbing kita, sedangkan Doti, Ninuk, Aji. Dodi, Doni dan Dino tetap sekelompok dosnil. Saya sekelompok dosnil dengan Fahri, Erna, Ervan, Fairus dan Endri yaitu kelompok dosnil Bp.  Puji Agus . Ternyata mereka tuh sebelumnya memang sekelompok dosbing juga dari awal. Jadi, saya bisa dibilang penyamun nih di kelompok dosnil saya ini :P

Selama tahap ini, kita gak ngerjain apa2, cuma menunggu kabar kapan Dosbing dan Dosnil kita selesai melakukan penilaian atas KTTA kita. Setelah selesai dinilai, KTTA dibagiin lagi oleh sekretariat kepada mahasiswa. Nah, kalau ada yang mesti di revisi, ya harus di revisi lagi sampai disetujui oleh Dosbing dan Dosnil. Setelah di setujui dan di TTD oleh Dosbing dan Dosnil, baru KTTA nya kita Hardcover dan dikumpul kembali ke sekretariat. Beruntung banget  saya tidak diminta untuk merevisi KTTA saya oleh dari Dosbing maupun Dosnil saya. Tapi saya penasaran banget kira2 nilainya bagus gak ya? :/ mudah-mudahan bagus. Amiiin

Alhamdulillah, sebelum deadline pengumpulan KTTA tanggal 18 juli itu, saya dan semua teman-teman se-dosbing sudah ngumpulin KTTA kita ke sekretariat kampus, tepatnya tanggal 12 juli 2011 .. *banzaiii

*)semangat ya buat teman-teman yang sedang mengejar deadline buat ngumpulin KTTA nya besok pagi :)

21th My Birthday

Kata yang paling tepat saya ucapkan kali ini adalah "Alhamdulillahirraball'alamin", 8 Juli 2011 ini usia saya sudah 21 tahun. Terimakasih kepada Allah swt yang maha pengasih dan penyayang, memberikan saya kesempatan untuk hidup di muka bumi ini hingga detik ini, terimakasih buat "Tuan dan Nyonya" saya tercinta atas kasih sayang dan didikan selama ini, dan kepada semua teman yang telah mendo'akan saya di ulang tahun saya kali ini. Thank You :*


Saya akan menuliskan sebuah cerita yang menginspirasi saya di usia yang sudah menginjak kepala dua ini untuk sangat memaknai setiap detik umur saya, yaitu sebuah cerita tentang, Kerbau, Monyet, Anjing, dan Manusia, yang konon katanya merupakan cerita rakyat cina kuno.


Ketika Tuhan menciptakan kerbau, Tuhan memberikan umur 50 tahun kepada kerbau. Kerbau yang kerjanya membajak sawah, bekerja keras, akhirnya bilang pada Tuhan :”Tuhan, saya tidak perlu umur terlalu lama 50 tahun bekerja keras membajak sawah. Saya cukup 20 tahun saja umurnya.” Mendengar permintaan ini, akhirnya Tuhan mengabulkan. Kerbau dikasih umur 20 tahun.  Ada sisa 30 tahun.

Selanjutnya Tuhan menciptakan monyet. Monyet diberikan umur 20 tahun. Monyet yang lucu ini menghibur manusia. Namun monyet juga protes, dia bilang :” Tuhan, saya terlalu lama kalo dikasih umur 20 tahun untuk menghibur manusia, saya minta 10 tahun saja.” Mendengar permintaan ini, akhirnya Tuhan pun mengabulkan. Ada sisa 10 tahun.

Selanjutnya Tuhan menciptakan anjing, dan diberikan umur 20 tahun. Anjing ini bertugas menjaga. Namun, sama seperti kerbau dan monyet, anjing ini cuma minta umurnya 10 tahun. Mendengar permintaan ini, Tuhan pun mengabulkan.

Selanjutnya Tuhan bilang pada manusia :”Kamu manusia, saya kasih umur 25 tahun untuk bersenang-senang, menikmati hidupmu. 25 tahun umur kamu itu tidak perlu kamu bekerja, santai-santai sajalah.
Manusia yang mendengar ini, bilang :”Yah, kok saya cuma dikasih umur 25 tahun. Tidak cukup buat saya. Saya mintanya lebih.”


Mendengar permintaan ini, Tuhan pun akhirnya bilang :
“Okelah, kamu manusia akan diberikan tambahan umur. Kelebihan dari umur kerbau 30 tahun, kelebihan umur monyet 10 tahun dan kelebihan umur anjing 10 tahun, akan saya berikan ke kamu. Jadi kamu yang awalnya dapat umur 25 tahun, sekarang mendapatkan tambahan umur 50 tahun.”

Manusia menerima itu.
Akhirnya kehidupan manusia pun :
25 tahun, masa bersenang-senang, dari sejak kecil sampe sekolah dan menamatkan kuliah.
30 tahun selanjutnya “tambahan dari umur kerbau” (umur 25-55), masa bekerja, memenuhi kebutuhan hidup, bekerja keras tiap hari selama 30 tahun, masuk kerja pagi-pagi, pulangnya sore-sore, seperti “kehidupan kerbau”.
10 tahun selanjutnya “tambahan umur monyet” (umur 55-65), masa mempunyai cucu, menimang cucu. Tersenyum melihat cucu yang manis, menina bobokkan cucu, bermain dengan cucu.
10 tahun selanjutnya “tambahan umur anjing” (umur 65-75), masa menjaga rumah. Anak-anak dan cucu pergi bekerja dan bersekolah. Saatnya di rumah.

 “YANG PENTING BUKANLAH PANJANG ATAU LAMANYA UMUR KITA, TETAPI YANG PALING PENTING ADALAH BAGAIMANA KITA MEMBERI MAKNA DALAM TIAP HARI/JAM/DETIK KEHIDUPAN KITA”


Zakat adalah Energi





yang melatar belakangi saya menulis tentang ini adalah judul sebuah tulisan di suatu kolom koran nasional yang berbunyi sama persis dengan judul post saya kali ini. kira-kira sudah hampir setengah tahun yang lalu saya membaca tulisan tersebut, namun baru terbesit ingin membahasnya sekarang, disini. Kalimat ini selalu terngiang di hati saya, mungkin karena menarik dan menimbulkan rasa keingintahuan saya, Kenapa zakat bisa dikatakan sebagai energi?.