Jakarta Governor election 2012 and The Plans for the second round

Tanggal 11 Juli kemarin, Jakarta seperti bukan Jakarta, jalanan lengang, bebas macet dan polusi. Tidak ada hiruk pikuk kendaraan. Tidak ada desak-desakkan penumpang yang mengejar waktu untuk ke tempat kerja masing-masing. juga tidak tampak anak-anak yang bersekolah. Bagaimana bisa? because Wednesday (7/11/2012) was an important day as all Jakarta residents were to give their voice in election of Jakarta Governor and Vice Governor for the period of 2012-2017. Hari itu menjadi moment bersejarah bagi ibukota, dari seluruh penjuru terlihat setiap warga hanya melakukan aktivitasnya di TPS dimana tempat mereka terdaftar sebagai pemilih untuk menyuarakan hak mereka sebagai warga dari kota metropolitan yang menurut saya sangat memprihatinkan ini. Mudah-mudahan pasangan yang terpilih kali ini adalah pasangan yang benar-benar mempunyai niat baik untuk kemajuan dan perbaikan Kota tempat bergantungnya jutaan penduduk di negara ini.
Jumlah penduduk Jakarta adalah 9.607.787 jiwa menurut data BPS hasil sensus penduduk 2010. Namun pada siang hari, angka tersebut dapat bertambah seiring datangnya para pekerja dari kota satelit seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok. (Source: wikipedia)

A. Profil Kandidat
These are the candidates:

(sources: kpujakarta.go.id)


B. Pasca PILKADA 11 Juli 2012

Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan penghitungan cepat (Quick Count) Pilkada Provinsi DKI Jakarta. Quick Count dilaksanakan dengan memilih 410 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Sample TPS dipilih dengan menggunakan metode Kombinasi Stratified-Cluster Random Sampling.

Hasil akhir perhitungan cepat (Quick Count) Pilkada Provinsi DKI Jakarta dari 99.76% data yang masuk perolehan suaranya :
No urut 1. Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli : 33.57%
No urut 2. Hendardji Soepandji – Ahmad Riza Patria : 2.05%
No urut 3. Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama : 42.74%
No urut 4. Hidayat Nur Wahid – Didik J. Rachbini : 11.96%
No urut 5. Faisal Basri – Biem T. Benjamin : 4.94%
No urut 6. Alex Noerdin – Nono Sampono : 4.74%
 
Diperkirakan toleransi kesalahan (margin of error) pada quick count ini sekitar 2% pada tingkat kepecayaan 99%. Artinya perolehan suara kandidat dari hasil Quick Count ini bisa bergeser ke atas atau bergeser ke bawah sebesar 2%. Artinya perolehan suara kandidat dari hasil Quick Count ini bisa bergeser ke atas atau bergeser ke bawah sebesar 2%.

Berdasarkan UU No 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia pasal 11 Ayat (1): ”Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh persen) ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.” Ayat (2): ”Dalam hal tidak ada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), diadakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur putaran kedua yang diikuti oleh pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua pada putaran pertama.

(sources:  http://www.lsi.or.id)

berikut ini berita yang diturunkan ANTARA News pada kamis, 12 Juli 2012 lalu, 
 Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan menetapkan tahapan pelaksanaan pilkada putaran kedua tanggal 20 Juli mendatang, setelah hasil pemungutan suara ditetapkan.

Menurut Ketua Kelompok Kerja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU DKI Jakarta, Sumarno, kalau tanggal 20 Juli nanti diputuskan akan dilakukan pilkada putaran kedua maka tahapan pilkada kemungkinan dimulai tanggal 23 Juli 2012.

"Jadi keputusannya nanti tanggal 20 Juli," kata Sumarno di kantor KPU DKI Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, tahapan pertama pelaksanaan pilkada putaran kedua akan meliputi pengadaan perlengkapan penyelenggaraan pilkada yang dijadwalkan tanggal 23 Juli-8 September 2012.

"Kan surat suara, formulir harus dibuat ulang," katanya.

Distribusi logistik, lanjut dia, akan dilaksanakan pada 13-19 September 2012 dan kampanye pada 14-16 September 2012.

Sumarno mengatakan pelaksanaan kampanye pada pilkada putaran kedua tidak akan sama dengan kampanye putaran pertama.

Menurut dia, kampanye tidak akan dilakukan melalui pengumpulan massa, hanya akan diisi dengan dialog tertutup serta debat calon di media elektronik. "Hanya penajaman visi misi saja," katanya.

Ia menambahkan, pemungutan suara kemungkinan dilaksanakan tanggal 20 September 2012 dan pengumuman hasil pemungutan suara pada 3 Oktober 2012.

Dan tanggal 7 Oktober 2012 warga DKI Jakarta akan mendapat gubernur yang baru, kata Sumarno.
C. PILKADA Putaran Kedua, Jokowi atau Foke?


Berikut penilaian dari Direktur Komunikasi LSI (Lembaga Survei Indonesia) Burhanuddin Muhtadi yang dikutip oleh TRIBUN-TIMUR.COM (http://makassar.tribunnews.com/2012/07/12/pilkada-putaran-kedua-jokowi-atau-foke):
  •  Lembaga Survei Indonesia (LSI) memprediksi bahwa putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada September 2012 akan berlangsung sengit. Terutama mengenai adu strategi yang akan diterapkan oleh tim sukses masing-masing calon dalam menjaring pemilih calon gubernur dan wakil gubernur.
  •  Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) memiliki kesempatan lebih besar untuk merangkul pemilih calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) lain. Karena Jokowi lebih lincah karena sudah mulai membangun komunikasi dengan sejumlah kandidat, termasuk yang kalah, sehingga peluang menangnya lebih besar.
  •  Sedangkan untuk pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara), akan memperoleh keuntungan dari isu primordial terkait etnis dan agama. Seyogianya, isu primordial itu tidak boleh digunakan.


The Winner is ..........