Menurut Wikipedia, Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.
alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi imunoglobulin E (IgE) melalui paparan berupa inhalasi (dihirup), ingesti (proses menelan), kontak, ataupun injeksi. Respon tubuh terhadap suatu alergen terjadi melalui proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sifat inang, lingkungan, dan sifat fisik dari alergen. Sebagian besar alergen merupakan protein yang dapat merangsang respon imun tubuh melalui reaksi enzimatik atau aktivasi reseptor pada sel epitelium mukosa secara langsung.
Beberapa contoh antigen spesifik adalah:
Beberapa contoh antigen spesifik adalah:
- Aeroalergen
Protein atau glikoprotein yang tersebar di udara dan bersumber dari berbagai macam sumber, seperti sporakapang, serbuk sari tumbuhan, bulu hewan, dan kotoran tungau serta kecoa.
- Alergen makanan
Beberapa contoh makanan yang biasanya menimbulkan alergi pada anak-anak adalah telur, susu, kedelai,gandum, dan kacang.
- Alergen lateks
Alergi yang disebabkan oleh karet lateks sering ditemukan pada pekerja industri karet, petugas kesehatan, dan orang yang menjalani operasi di saat bayi.
- Alergen farmasi
Contohnya penisilin dan sefalosporin.
- Alergen bisa serangga
Sengatan serangga dapat menimbulkan alergi pada sebagian orang.
dari kejadian-kejadian yang saya alami, sepertinya saya memiliki alergi terhadap aeroalergen dan makanan. kalau alergi makanan saya yakin saya alergi terhadap udang (baik dimakan sedikit maupun banyak) dan kepiting (kalau sekedar mencicipi sih masih gak apa2, tidak separah alergi saya terhadap si udang). Tapi, untuk alergi terhadap aeroalergen sih saya masih belum terlalu yakin, karena sampai sekarang saya belum tahu pasti apa yang menyebabkan muka saya seringkali merah-merah dan menimbulkan rasa panas dan gatal disekitaran merahnya itu. hal seperti itu seringkali terjadi pada saat saya selesai mencuci muka, kemudian saya beraktivitas yang menimbulkan keringat (baik di siang hari dan kadang juga bisa di sore atau malam hari di cuaca yang sedang panas). awalnya hanya disatu sisi, lalu kalau dipegang di bagian muka yang lain, maka akan muncul pula merah-merahnya dibagian itu (padahal sebelumnya masih belum merah), dan itu rasanya panas dan semakin gatal kalau dipegang. walaupun begitu, saya tidak pernah meminum obat apapun untuk gejala ini, selama ini dengan tidak menyentuh muka pada saat merah-merah itu muncul dan menahan gatal dan rasa panas yang ditimbulkannya untuk beberapa saat masih ampuh untuk membuatnya pergi dan muka saya kembali seperti semula lagi.
nah, yang ingin saya ceritakan disini adalah masalah alergi saya terhadap salah satu seafood yaitu Si Udang. reaksi yang ditimbulkan kalau saya makan udang yaitu merasakan gatal-gatal dari kerongkongan sampai kedada yang beberapa saat kemudian membuat saya menjadi sesak nafas. Padahal ketika kecil saya yang dilahirkan dan dibesarkan di Selatpanjang yang sebetulnya sangat akrab dengan makanan laut. Hampir setiap hari dirumah kami di Jalan Dorak No.42 selalu terhidang makanan laut. Saya pun cukup sering mendampingi ibu sewaktu memilih aneka ikan laut segar yang dibeli dipasar (kalau gak di pasar pagi berarti di pasar ikan pinggir pelabuhan yang banyak banget ngejualin ikan laut segar-segar) maupun di warung dekat rumah. Masakan laut pun menjadi menu rutin di rumah kami dan saya tidak punya masalah dalam menikmati karunia Tuhan yang lezat ini. apalagi sama yang namanya Udang dan Kerang.. hmm ini menu kesukaan saya pada masa itu.
Akan tetapi, pada saat saya kelas 2 SMA kalau gak salah. pada waktu itu saya dan teman-teman makan di sebuah kafe. saya pesen menu bak mie rebus udang atau apalah itu namanya saya lupa. setelah memakan beberapa sendok kok tiba-tiba saya merasakan ada yang aneh dengan tenggorokan saya, mulai terasa gatal-gatal gitu. yaudah saya banyakin minum, dan karena teman-teman udah pada mau habis makannya sayapun lanjut makan (tapi kuahnya doang), tapi malah bikin saya berasa sesak gitu di bagian dada (sesaknya itu benar2 sesak banget dan lama). pas di rumah, saya cerita ke mama saya. ih kebiasaan si mama euy malah ngajakin bercanda "wah sayang banget ya kalau gitu, padahal mama masakin udang rendang loh sekarang, tadi si oci-adek saya minta masakin udang katanya udah lama gak makan udang". saya sama sekali gak mau makan udang itu karena kapok sm pengalaman tadi sore. Mulai saat itu kita sekeluarga tahu aku punya alergi terhadap si Udang. Tapi anehnya kok bisa?? kan dulunya saya penggemar udang, hampir tiap hari makan udang? dan sekarang sedikitpun saya tidak boleh mencicipinya karena akan berakibat fatal bagi saya.
waktu itu sempat saya ngotot pengen makan gulai kacang panjang masakan mama yang dicampur sama udang, kayanya enak banget. saya makan dengan itu, tapi saya ambil kuahnya doang kok, dan hasilnya tetap SAMA. selain itu, ada cerita lagi waktu saya beli nasi goreng di sebuah kafe dan saya pesen banget sm pelayannya gak pake udang. tapi pas makan nasi gorengnya, saya merasakan gejala yang SAMA. sepertinya karna wajan yang digunakan sama si koki deh ini bekas masak masakan yang ada udangnya (pikir saya sih ...).
Selain sm Si Udang, ternyata saya itu juga kayanya alergi sama kepiting. tapi kalau kebanyakan aja, kalau makan sedikit masih gak apa2. saya dari kecil emang gak pernah makan kepiting kayanya, pas gede baru mulai makan kepiting, tapi dalam porsi yang sedikit. tapi pas aku tinggal di rumah Tante dan Om Wayan orangtua temenku Santi yang sekampus sama aku, beberapa kali itu kita makan kepiting bareng-bareng dan itu porsinya banyaaaaaak dan gede2 banget. satu kali, aku makan kepiting banyak banget soalnya kepiting saus padangnya menggiurkan banget dan itu lansung dibawa dari makasar oleh Om dan Tante saya itu. Belum selesai makan, tiba2 saya merasakan gejala yang SAMA itu lagi. loh ini kan bukan Si Udang??? sampe-sampe waktu itu gejalanya saya gak hanya gatal dan sesak dibagian dada seperti biasa, tetapi saya juga dibikin muntah untuk pertama kalinya gara2 alergi.
Pengalaman2 tersebut membuat saya menghindari makan udang dan kepiting. Untuk makanan seafood yang lainnya saya masih bisa makan kok, seperti ikan, kerang dan cumi. Aneh banget kan ya? padahal kan sama-sama seafood, kenapa saya cuma alergi terhadap udang dan kepiting?. tapi untungnya saya masih belum sampai ketahap akut-akut banget sampai harus minum obat incidal atau obat antihistamin lainnya.
ok, mulai waktu itu “avoid seafood Si Udang dan Si Kepiting from now on”.