Ternyata barang yang sangat akrab dengan kita ini tidak luput dari ancaman bahaya yang menghantui para penggunanya. Padahal pada zaman secanggih sekarang, paling tidak setiap orang wajib memilikinya 1 unit, atau 2 unit, atau 3 unit, atau malah lebih ? (mengingat pakar informatika Roy Suryo saja memiliki 7 Handphone untuk menunjang seluruh aktivitas nya) nah lo, semakin canggihnya teknologi bukannya makin full-packed on 1 unit Handphone saja, tetapi malah membuat orang ingin memiliki Handphone yang ini, yang itu, yang sana, yang situ.. karena memang masing-masing tipe Handphone itu memiliki fitur yang berbeda. Lah kalau udah tau begitu, kenapa gak beli satu saja yang paling mendukung keperluan penggunanya? hmm, mungkin karena kebanyakan duit? atau positif thinking aja karena memang mereka membutuhkan fitur2 unggulan yang ada di beberapa merk dan tipe Handphone tersebut.
Di tahun 2010 saja, jumlah pengguna Handphone atau ponsel di Indonesia hingga Juni 2010 diperkirakan mencapai 180 juta pelanggan, atau 80 persen dari total penduduk Indonesia. hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ketua Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI), Sarwoto Atmosutarno pada Indonesia Celular Show (ICS) 2010 bahwa : "Jumlah pengguna seluler sebesar 180 juta nomor dicapai setelah 15 tahun layanan GSM beroperasi di tanah air"
Memang keberadaan Handphone sangat membantu dalam kemudahan komunikasi, tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter Handphone selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi ini yang kerap kali dituding sebagai penyebab timbulnya berbagai masalah kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan radiasi Handphone mampu menjadi penyebab kanker dan gangguatan otak lainnya.
Berhati-hatilah menggunakan ponsel dalam durasi waktu yang cukup lama, karena penggunaan ponsel dalam durasi waktu yang lama akan mengakibatkan tumor otak. Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Karena otak merupakan salah satu organ tubuh paling penting, organ lainnya dapat terganggu sehingga kematian dapat terjadi.
Tumor otak bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja. Namun pada umumnya tumor menyerang orang usia produktif atau dewasa. Laporan Penelitian ini berdasarkan penelitian para ahli di kalanganUniversitas Apeejay College of Engineering yang menemukan dampak paparan gelombang mikro dari ponsel dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko serangan tumor otak.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa mereka yang menggunakan ponsel dalam waktu cukup lama juga memiliki risiko terserang glioma ganas dan juga neuromas akustik. Penelitian lainnya yang dipimpin oleh Dr Lennart Hardell menemukan risiko dari tumor otak akan meningkat seiring semakin seringnya seseorang menggunakan ponsel. Risiko itu juga berbanding lurus dengan lamanya penggunaan ponsel. Sedangkan pada anak-anak, gelombang mikro yang dihasilkan oleh ponsel akan memiliki efek lebih brutal terhadap otak.
Berikut beberapa tips yang diramu oleh DetikINET dan EMF-Health,
- Batasi pemakaian ponsel hanya pada panggilan yang penting-penting saja dan bicaralah dengan singkat. Ingatlah bahwa pembicaraan via ponsel yang terlalu lama, apalagi sampai berjam-jam disinyalir mempunyai beberapa dampak buruk terhadap kesehatan. Namun jika Anda memang harus melakukan panggilan yang lama, disarankan untuk memakai handsfree untuk keamanan.
- Anak-anak di bawah umur seharusnya hanya diperbolehkan memakai ponsel dalam keadaan darurat saja. Mengingat mereka masih dalam tahap perkembangan, bahaya radiasi bisa bertambah parah.
- Jika memakai ponsel tanpa handsfree, tunggulah sampai panggilan benar-benar terkoneksi sebelum menaruh ponsel di telinga untuk melakukan pembicaraan.
- Minimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil. Dalam ruangan seperti ini, ponsel harus bekerja keras menstabilkan koneksi sehingga radiasi meninggi. Selain itu, ada kemungkinan radiasi memantul kembali ke pengguna di ruangan yang didominasi bahan baja. Minimalisir penggunaan ponsel ketika kekuatan sinyal hanya satu bar atau kurang. Dalam kondisi ini, ponsel juga harus bekerja keras untuk menstabilkan koneksi sehingga radiasi bertambah besar.
- Belilah ponsel dengan level SAR (Specific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR adalah ukuran kuantitas frekuensi radio yang diserap tubuh manusia. Semakin rendah level-nya, semakin baik untuk meminimalisir radiasi. Anda bisa mendapat informasi mengenai SAR ini di buku panduan atau surfing di internet. (Contohnya seperti yang dituliskan di http://www.mediahidup.co.cc/2011/01/handphone-picu-kanker-otak.html )
Selain itu, menurut Joel Moskowitz, Direktur di "Center for Family and Community Health" di University of California, Berkeley, School of Public Health. percaya bahwa juga ada potensi bahaya di bagian lain tubuh --pada aurat, misalnya-- ketika telefon tersebut ditaruh di saku. Dengan demikian banyak orang di seluruh dunia menggunakan telefon seluar, bahkan resiko kecil dapat diterjemahkan menjadi banyak penyakit dan kematian, ia menegaskan.
Saatnya menggunakan ponsel anda sebijak mungkin. :)